
Elangnews.com, Jakarta – Komisioner Kompolnas 2016-2020 Andrea H Poeloengan menyatakan sebagai instansi pelayanan publik, kantor polisi tidak boleh terkesan menakutkan. Harus ramah, penuh salam, senyum dan penuh sapa. Tetapi di sisi lain keamanan Mabes Polri juga perlu dijaga secara maksimal.
“Untuk itu selain atmosfir ramah tersebut, demi keselamatan bersama, pelayanan markas polisi juga perlu dilengkapi dengan upaya dan alat pendeteksian dini serta pencegahan,” kata Andrea dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Untuk perbaikan kualitas dan sinergi internal Polri, sambung Andrea, perlu ada Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum) yang memimpin langsung pemeriksaan khusus serta audit investigative terkait kejadian di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
“Saya agak bingung mengapa terutama Polda Metro Jaya dan Densus 88 Anti Teror dapat kecolongan seperti ini,” kata Andrea.
Menurut Andrea, sejak kejadian KM 50 hingga bom bunuh diri di Makassar dan kemudian belakangan di Mabes Polri, seharusnya sudah dapat diprediksi.
“Karena di antaranya ada upaya menunjukkan bahwa FPI terkait dengan beberapa kegiatan terorisme atau radikalisme. Seperti penangkapan beberapa waktu belakangan ini seperti di Makassar dan Condet Jakarta Timur,” ujarnya.
“Atas kejadian ini dan agar tidak terulang kembali, maka perlu dilakukan evaluasi atas sistem pengamanan di Mabes Polri dan juga mengevaluasi kinerja Kapolda Metro Jaya, Kadensus, Kadiv Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Kepala Pelayanan Markas (Kayanma),” tegas Andrea. (Yat/Red)