
Elangnews.com, Naypyidaw – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bersama menteri luar negeri ASEAN lainnya, meminta junta militer Myanmar membebaskan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi. Mereka juga mendorong agar Myanmar menghentikan aksi represif terhadap peserta aksi demonstrasi.
Retno meminta pihak Myanmar mencari solusi untuk menyelesaikan konflik tersebut. Seruan ini muncul setelah, polisi Myanmar kembali melepaskan tembakan untuk membubarkan kerumunan demonstrasi, yang menentang kekuasaan militer.
Sedikitnya sudah 21 orang telah tewas sejak kudeta. Seruan ini disampaikan Retno dan para menlu ASEAN ketika mengadakan pembicaraan dengan perwakilan junta dalam video call.
Retno mendorong agar dilakukannya upaya diplomatik kawasan dan mendesak Myanmar untuk berdiplomasi ke blok ASEAN demi penyelesaian ketegangan yang semakin meningkat.
Retno menegaskan, jika Myanmar mebebaskan tahanan politik kudeta Myanmar, maka negara-negara ASEAN tidak akan melanggar janji mereka untuk tidak mencampuri urusan satu sama lain. “Mengembalikan demokrasi ke jalurnya harus diupayakan,” ujar Retno.
Sebelumnya, Indonesia dianggap terlibat dengan militer Myanmar dan mendukung adanya pemilihan ulang presiden. Sikap ini dikritik oleh para pendukung demokrasi dan menilai bahwa junta militer sebagai kelompok teroris. Keterlibatan ASEAN akan memberi legitimasi kepada junta militer Myanmar.
(tup/red)