
Elangnews.com, Jakarta – Adakah hubungan UU Ciptakerja yang kontroversial dengan rencana impor beras satu juta ton yang juga kontroversial? Ternyata ada kaitannya.
Menurut anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo, rencana pemerintah impor beras satu juta ton tahun ini adalah bentuk antisipasi dan pemenuhan terhadap amanat konstitusi negara.
“Dalam UU Ciptakerja tentang impor pangan juga masih diperbolehkan, sebab impor diperlukan guna memenuhi cadangan atau stok pangan nasional,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
“Ini penting agar tidak terjadi kekosongan pasokan dan menimbulkan gejolak harga di pasar,” kata politikus Golkar ini.
Namun, sejumlah kalangan menolak rencana impor beras tersebut. Salah satu alasannya, Indonesia Maret-April masuk puncak panen raya. Rencana impor saja sudah menjatuhkan harga beras di tingkat petani apalagi kalau terjadi impor.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan impor beras akan menyulitkan petani Jabar yang tengah panen. Juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengatakan beras petani lokal harusnya diserap oleh Bulog.
Sementara Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi seperti biasa pasang badan ketika terjadi kontroversi. Termasuk saat ribut-ribut soal impor beras.
“Saya tidak melihat perbedaan antara Kemendag, Kementan, Bulog, atau Kemenko Perekonomian. Saya minta kalau salah, salahkan saja saya,” ujarnya Mendag dalam kanal YouTube-nya. (Yat/red)